TNI SEGERA MILIKI PESAWAT TANPA AWAK

TNI segera membangun skuadron pesawat intai untuk mengamankan seluruh wilayah RI, terutama di perbatasan darat, laut, maupun udara. "Rencananya, empat pesawat intai tanpa awak akan tiba pada medio 2011, dari satu skuadron yang direncanakan," kata sumber Antara di Mabes TNI Jakarta, Sabtu (16/10).
Ia menambahkan, skuadron pesawat intai tanpa awak itu nantinya akan bermarkas di Pangkalan Udara Supadio, Pontianak , Kalimantan Barat. Namun, pengoperasiannya di bawah Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) Mabes TNI.
Personel yang mengoperasionalkan tidak banyak, sekitar dua orang untuk memantau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, terutama di perbatasan darat, laut dan udara. Pesawat intai tanpa awak itu dapat dioperasikan lima sampai enam jam per hari. "Sehingga semisal kita ingin memantau wilayah tengah Indonesia, kita bisa terbangkan hingga Tarakan, kembali lagi ke Pontianak.

Begitu untuk ke wilayah lainya di Indonesia," kata sumber itu.
Ketua Komisi I DPR Kemal Azis Stamboel mendukung pembentukan skuadron Pesawat Tanpa Awak (UAV) yang akan dibangun TNI AU di Pangkalan Udara (Lanud) Supadio, Pontianak. Ia mengatakan, skuadron pesawat intai tanpa awak merupakan salah satu solusi menjaga wilayah RI terutama di perbatasan. Selain pesawat intai tanpa awak, TNI juga segera menambah radar di tiga wilayah di Indonesia Timur guna memaksimalkan pengamanan Wilayah RI.

Perkuat Perbatasan Dengan Pesawat Intai

Wilayah perbatasan Indonesia yang cukup luas, baik di darat maupun laut, menjadikan upaya perkuatan wilayah perbatasan terus dilakukan. Salah satunya adalah dengan menyiapkan pesawat intai.
"Negara kita banyak berbatasan dengan negara tetangga, sehingga kita membutuhkan pesawat intai untuk memperkuat penjagaan," ujar Marsekal Madya Edy Hardjoko, Kepala Staf Umum Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta, Jumat (15/10). Saat ini, kata dia, Tim Penentu Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) tengah mempelajari rencana pembelian pesawat intai.

Setidaknya, Indonesia membutuhkan sekitar empat pesawat intai. "Tim masih mempelajari, kita masih merancang (produksi) negara mana yang sesuai dengan kondisi geografis kita," tuturnya seraya menambahkan, diharapkan rencana pembelian pesawat masuk dalam anggaran 2011. Pesawat intai ini, salah satunya akan ditempatkan di perbatasan daerah Kalimantan.(Ars)


Sumber : MediaIndonesia
Baca Selengkapnya...

Berita Terkini