Abraham Lincoln
lahir tanggal 12 Februari 1809, seorang presiden Amerika Serikat ke 16
dari partai Republik selama empat tahun dari 1861-1865. Istrinya bernama
Mary Todd Lincoln, dibesarkan dalam keluarga yang sangat kaya. Abraham Lincoln
menikahi Mary setahun setelah bertemu di Springfield 1839. Pada awalnya
orang tua Maria tidak setuju anaknya menikahi Abraham karena latar
belakang Lincoln yang miskin. Abraham Lincoln memiliki empat anak, Robert Todd Lincoln, Edward Lincoln, Willie Lincoln, Tad Lincoln. Hanya Robert Todd Lincoln yang hidup hingga dewasa.
Abraham Lincoln
adalah seorang Kristen yang tidak terafiliasi, tidak pernah secara
resmi mengakuisisi keanggotaan gereja. Dia menciptakan sistem perbankan
dengan Undang-Undang Perbankan Nasional tahun 1863, sehingga mata uang
standar. Satu minggu sebelum kematiannya, Lincoln bermimpi seseorang
menangis di Gedung Putih, ketika menemukan ruangan, dia melihat ke dalam
dan bertanya siapa yang meninggal. Pria dalam ruangan mengatakan
‘Presiden’, ketika Lincoln melihat ke dalam peti mati, dia melihat
wajahnya sendiri.
Tragedi Pembunuhan Lincoln
John Wilkes Booth adalah pembunuh Abraham Lincoln, penduduk asli Maryland yang lahir tahun 1838, tinggal di Utara selama Perang Saudara
meskipun dia sebagai simpati Konfederasi Lincoln. Konflik memasuki
tahap akhir, dia dan rekannya berencana untuk menculik presiden dan
membawanya ke Richmond. Pada tanggal 20 Maret 1865 (hari penculikan yang
direncanakan), Lincoln tidak tampil di tempat yang direncanakan. Pada
bulan April, dengan tentara Konfederasi di Selatan hampir mengalami
perpecahan, Booth hadir dengan rencana putus asa untuk menyelamatkan
Konfederasi.
Booth menyelinap ke dalam kotak dan menembak menggunakan kaliber 44, satu tembakan ke bagian belakang kepala Lincoln. Setelah penembakan, Booth melompat ke panggung dan berteriak, “Sic semper tyrannis!”, pada awalnya orang banyak menafsirkan drama ini sebagai bagian dari teater, tapi jeritan seorang wanita mengisyaratkan sebaliknya. Meskipun Booth patah kaki saat melompat, dia berhasil meninggalkan teater dan melarikan diri dari Washington dengan menunggang kuda.
Charles Leale,
seorang dokter yang berada di teater bergegas melihat kondisi presiden
setelah mendengar tembakan dan jeritan Maria Lincoln. Lincoln merosot di
kursinya, lumpuh dan berjuang untuk bernapas. Beberapa prajurit membawa
Lincoln ke rumah di seberang jalan dan menempatkannya di tempat tidur.
Ketika dokter bedah tiba di rumah, Lincoln dalam keadaan kritis dan
tidak mungkin diselamatkan, meninggal 15 April 1865 diusia lima puluh
enam.
Berita kematian Presiden Abraham Lincoln
cepat tersebar yang pada akhirnya di seluruh negeri mengibarkan bendera
setengah tiang, bisnis ditutup dan orang-orang yang baru saja
bersukacita pada akhir perang Saudara terkejut dengan kematian Lincoln.
Dengan menggunakan kereta, tanggal 21 April tubuh Lincoln dibawa ke Springfield, Illinois,
tempat Lincoln tinggal sebelum menjadi presiden. Puluhan ribu orang
Amerika berjajar di rute kereta api dan memberi penghormatan kepada
pemimpin mereka.
Mengejar Buronan Nomor Satu, John Wilkes Booth
Pasukan Union terus mengejar John Wilkes Booth, setelah melarikan diri dari ibukota Booth dan kaki tangannya (David Herold),
berjalan ke seberang Sungai Anacostia dan menuju selatan Maryland.
Keduanya berhenti di rumah Samuel Mudd, seorang dokter yang merawat kaki
Booth. Both kemudian mencari perlindungan kepada Thomas A.Jones (agen Konfederasi), sebelum melintasi Potomac ke Virginia.
Tanggal
26 April, pasukan Union mengepung rumah di mana Booth dan Herold
bersembunyi di Virginia. Pasukan membakar rumah tersebut, dengan harapan
para buronan segera keluar. Herold menyerah tetapi Booth tetap berada
didalam. Sebagai tindeakan intensif, sersan menembak leher Booth, diduga
karena Booth mengangkat senjatanya seolah-olah akan menembak. Booth
bertahan selama tiga jam sebelum mengucapkan kata-kata terakhirnya “Useless, useless…”
Empat
konspirator Booth dihukum karena terlibat dalam pembunuhan dan dihukum
gantung tanggal 7 Juli 1865. Diantaranya David Herold dan Maria Surratt,
wanita pertama yang dihukum mati oleh pemerintah federal, yang pernah
menjadi tempat pertemuan dalam perencanaan penculikan. Sedangkan
tindakan Mudd, dokter yang merawat kaki Booth, di hukum seumur hidup
karena membantu Booth dalam pembunuhan Lincoln, tapi kemudian
diringankan.
Dengan membunuh Presiden
Lincoln dan dua penerusnya, mungkin John Wilkes Booth dan
rekan-rekannya berharap pemerintah AS memasuki kekacauan.
John Wilkes Booth, seorang aktor terkenal dan simpatisan Konfederasi menembak Presiden Abraham Lincoln di Teater Ford, Washington DC pada tanggal 14 April 1865.
Buku karya Martin Dugard “Killing Lincoln: The Shocking Assassination that Changed America Forever“, menceritakan serangan yang terjadi setelah lima hari Konfederasi Jenderal Robert E. Lee menyerahkan tentara besar-besaran di Appomattox Court House, Virginia. Secara efektif mengakhiri Perang Saudara di Amerika. Vivanews, Senin 28 Mei 2012.