Kabupaten Samosir yang berada di pulau Samosir terdiri atas danau, lembah dan bukit memiliki daya tarik wisata alam, budaya dan sejarah yang potensinya tersebar di 9 kecamatan, antara lain : Pangururan, Simanindo, Sianjur Mulamula, Ronggur Nihuta, Harian Palipi, Nainggolan, Onan Runggu dan Sitio-tio.
Kecamatan Simanindo
Pusat pemerintahannya berada di Ambarita yang berada di tepi Danau Toba. Mata pencaharian penduduknya sebagian besar adalah sebagai pengrajin souvenir untuk pariwisata. Objek-objek wisata yang ada antara lain :
1.Tomok. Adalah salah satu pintu masuk ke Samosir yang terletak 9 km dari Parapat. Disini terdapat pusat penjualan souvenir yang tidak jauh dari pelabuhan dan objek wisata makam Sidabutar. Pelabuhan yang ada terdiri dari : Pelabuhan Pariwisata, Umum dan Ferry.
2. Makam Raja Sidabutar. Berisi sejumlah tiga kuburan Raja Sidabutar dan tiga kuburan Keturunannya. Sejak masih menganut aliran kepercayaan atau Parmalim hingga menganut agama Kristen yang dibawa oleh Nommensen pada tahun 1881 ke tanah Batak. Perbedaan aliran yang dianut oleh Raja-raja Sidabutar ditandai dengan kain yang diletakkan diatas makam. Makam terbuat dari batu alam tanpa sambungan.
3. Museum Huta Bolon. Merupakan museum tempat menyimpan benda-benda kuno yang dipakai untuk keperluan sehari-hari oleh masyarakat Batak zaman dulu yang telah berusia ratusan tahun.
4. Batu kursi Persidangan Siallagan. Lokasinya brada di desa Siallagan yaitu perkampungan yang dikelilingi oleh batu alam disusun setinggi kurang lebih 1,5 meter. Perkampungan raja Siallagan terkenal dengan peninggalan sejarah, yakni kursi dan meja persidangan masyarakat zaman dulu yang terbuat dari batu alam berusia lebih dari 200 tahun
5. Pesta Horja Bius. Pesta seluruh warga kampung, meminta rejeki untuk setiap usaha apapun yang ada di daerah ini. Dilaksanakan pada hari Jumat minggu pertama setiap bulan juli di makam Raja Sidabutar, Tomok. Upacara ini terdiri dari tiga prosesi yaitu : pemberian sesajen kepada leluhur, pagurason atau penolak bala dan tortor tunggal panaluan.
6. Pertunjukan Sigalegale. Berupa patung kayu yang dapat menari (manortor) dengan jalinan tali yang dapat menggerakkan anggota tubuhnya. Menurut sejarah beberapa abad lalu, anak satu-satunya Raja Rahat yang memerinyah di Uluan jatuh sakit. Segala cara telah dicoba, tetapi anaknya tidak tertolong. Raja memerintahkan pemahat dan pengukir yang dipanggil dari segala penjuru untuk membuat patung kayu sebagai perwujudan anaknya yang disebut Sigale-gale. Untuk menyempurnakan, patung tersebut dibuat seperti terlihat hidup dengan bias menari.
7. Air terjun Simangande. Air terjun sepanjang 500m berasal dari mat air barisan bukit dolok Simangande desa Garoga. Airnya akan semakin deras jika memasuki musim hujan, akan tetapi berkurang pada musim kemarau.