Selasa, 22 Maret 2011

ACARA ULANG TAHUN VERSI BATAK TOBA



Pesta Ulang Tahun pada awalnya tidak termasuk bagian dari adat Batak yang resmi. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan kebudayaan serta pola pikir manusia, banyak keluarga yang menyelenggarakan acara pesta ulang tahun dengan mencampurkan budaya batak di dalamnya. Bahkan juga terkesan bahwa adat Batak yang yang paling dominan dilaksanakan. Semuanya ini kembali kepada pihak penyelenggara dalam hal ini keluarga dari yang akan berulangtahun bagaimana  caranya menghargai dan menghormati serta menyenangkan hati orang yang berulangtahun. Apalagi yang berulangtahun adalah Orangtua yang sudah berumur lanjut dan mempunyai banyak “pinompar” (keturunan) serta kerabat yang dikenal lama secara resmi atau tidak melalui pergaulan, pekerjaan dan juga melalui “paradaton” (adat).
Bila yang berulangtahun sudah berusia tua dan banyak pinompar sah-sah saja menggelar perayaannya seperti layaknya anak remaja, pemuda, atau bahkan seperti kanak-kanak pada umumnya kita ketahui secara nasional. Yang penting semua acara disusun dan dirangkai sedemikian rupa agar menarik dan berkesan untuk yang berulangtahun dan yang menghadiri.
Bagi orang tua yang akan dirayakan ulangtahunnya oleh anak-anak dan cucunya perlu diketahui sebelumnya siapa saja yang akan diundang untuk menghadiri. Bila yang hadir didominasi oleh kerabat dari paradaton tidak ada salahnya digelar kegiatan yang ‘berbau adat. Semua juga dikembalikan kepada yang berulangtahun, apabila dikehendaki demikian. Yang penting semua sepakat.
Untuk adatnya, pihak Hula-hula membawa ‘dengke (ikan adat) untuk dipersembahkan kepada yang berulangtahun. Ada kalanya pemberian dengke itu disertai pemberian ‘ulos maupun kado. Sedangkan pihak keluarga yang sedang berulang tahun memberikan 'daging kepada pihak Hula-hulanya disertai ucapan terimakasih dan permohonan doa restu. Tidak ada pola yang resmi dalam kegiatan ini, sehingga sah-sah saja bila ada perihal yang beda dari konteks ini.
Dalam acara ini, ada kalanya pihak keluarga mengadakan pengumpulan dana melalui suatu pertunjukan yang akan disumbangkan kepada suatu pihak/yayasan/organisasi tertentu. Tidak jarang pula acara memang khusus menampilkan kebolehan (keberhasilan/ketrampilan) pihak keluarga/keturunan atau dengan kata lain tanpa mengharapkan adanya pengumpulan dana, sumbangan,  kado, dll dari pihak undangan. Boleh juga dengan memberikan semacam kenangan atau souvenir kepada undangan seperti undangan pesta perkawinan pada umumnya.

Selasa, 15 Maret 2011

TARDIDI / BAPTIS (ADAT BATAK)



Baptis dalam agama Kristen memiliki makna tersendiri menurut adat Batak. Perkembangan agama Kristen di tanah Batak turut sejalan dengan perkembangan adat istiadat dan budaya Batak itu sendiri. Baptis/Tardidi dalam kegiatan gereja merupakan hal yang wajib dan setelah kegiatan dari gereja terlaksana, pihak keluarga mengadakan serangkaian acara di rumahnya sebagai bentuk ucapan syukur dan sukacita di hadapan seluruh keluarga terdekatnya.

Pihak keluarga yang membaptis anak menyediakan seekor babi (daging adat martudu-tudu) sedang parboru membawa dengke/ikan adat. Diawali dari pihak keluarga (paranak) menyerahkan daging adat kepada pihak keluarga yang dibaptis/anak yang dibaptis dan dilanjutkan langsung oleh pihak parboru menyerahkan dengke/ikan adat. Kemudian seluruh keluarga yang hadir dijamu dengan makan oleh tuan rumah. 

Pada kesempatan ini, setelah makan biasanya dilanjutkan dengan acara pemberian nasehat, kata-kata hikmat (mandok hata) dari seluruh keluarga. Biasanya dimulai dari pihak hula-hula mulai dari yang termuda sampai kepada yang tertua, dongan sahuta, dongan tubu/pihak paranak (juga diurut dari yang termuda kepada yang tertua) hingga pada akhirnya dijawab (mangampu) oleh kakek nenek dan bapak-ibu yang dibaptis.

Rabu, 09 Maret 2011

BI' LAGI CARI PERHATIAN NI...

                 

                   




Siang itu kita lagi di bandara nganter Hendra. Sementara yang lain sedang asik dengan kesibukannya, Bianda juga tidak mau ketinggalan. Sejak awal dia cari posisi tuk menyendiri, duduk di palang besi pengaman tembok dan ternyata bisa juga menarik perhatian abang-abang dan kakak-kakaknya untuk ngajak main bareng... kecil-kecil udah pinter.