BEBERAPA ISTILAH DALAM KEMATIAN SUKU BATAK

Dalam kehidupan sosial masyarakat batak, terdapat beberapa terminologi atau istilah berkaitan dengan prosesi kematian atau status orang yang meninggal dunia. Melalui status ini biasanya pihak keluarga dan kerabat mengetahui prosesi yang bagaimana sebaiknya diberikan untuk menghormati jenazah, keluarga dan jasa-jasa semasa hidupnya. Pemberian status atau istilah ini didasari oleh berbagai alasan diantaranya adalah menurut usia, status kekeluargaannya, caranya meninggal, statusnya di dalam masyarakat, dll. Adapun istilah-istilah tersebut antaralain   :
  1.           Tarpese, yaitu meninggal semasa masih dalam  kandungan.
  2.      Mate Poso, yaitu meninggal pada usia anak-anak dan remaja.
  3.      Mate Ponggol, yaitu meninggal di usia yang telah memasuki usia dewasa.
  4.      Mate Tarpunjung, yaitu meninggal di tempat perantauan.
  5.        Mate Tompu, meninggal secara tiba-tiba.
  6.        Mate Mangkar, yaitu meninggal sebelum miliki cucu.
  7.      Mate Punu, yaitu meninggal dunia tanpa ada keturunan laki-laki (anak), hanya meninggalkan            keturunan perempuan (boru).
  8.          Mate Pupur, yaitu meninggal tanpa ada keturunan.
  9.      Mate Sarimatua, yaitu meninggal setelah mempunyai cucu namun diantara anak dan borunya masih   ada yang belum menikah.  
  10.     Mate Saurmatua, yaitu meninggal sesudah memiliki cucu,cicit dan seluruh anak dan borunya telah   menikah.
  11.     Mate Matua Bulung, yaitu seorang ibu yang meninggal dunia di usia lebih dari 70 tahun dan telah memiliki cucu dan cicit dari anak-anak dan borunya.
  12.      Matua Dolok, yaitu seorang bapak yang meninggal dunia diusia lebih dari 70 tahun dan telah memiliki cucu dan cicit dari anak-anak dan borunya.  
  13.      Matompas Tataring, yaitu seorang laki-laki yang telah menjadi duda karena sang istri  meninggal    dunia.
  14.      Matipul Ulu/Matipul Simanjujung, yaitu seorang perempuan yang menjadi janda karena sang suami meninggal dunia.

Baca Selengkapnya...

HARDTOPKU NOLONG TRAKTOR TEPEROSOK


Baca Selengkapnya...

KIBI Reg LXXVIII - Olahraga

"Some people come into our lives and quickly go. Some stay for awhile and leave footprints on our hearts. And we are never, ever the same."
Baca Selengkapnya...

Presiden Amerika Serikat Ke 16, Abraham Lincoln

Abraham Lincoln lahir tanggal 12 Februari 1809, seorang presiden Amerika Serikat ke 16 dari partai Republik selama empat tahun dari 1861-1865. Istrinya bernama Mary Todd Lincoln, dibesarkan dalam keluarga yang sangat kaya. Abraham Lincoln menikahi Mary setahun setelah bertemu di Springfield 1839. Pada awalnya orang tua Maria tidak setuju anaknya menikahi Abraham karena latar belakang Lincoln yang miskin. Abraham Lincoln memiliki empat anak, Robert Todd Lincoln, Edward Lincoln, Willie Lincoln, Tad Lincoln. Hanya Robert Todd Lincoln yang hidup hingga dewasa.
abraham lincoln, presiden amerika 16
Presiden Abraham Lincoln / Photo: Alexander Gardner (1821–1882)
Abraham Lincoln adalah seorang Kristen yang tidak terafiliasi, tidak pernah secara resmi mengakuisisi keanggotaan gereja. Dia menciptakan sistem perbankan dengan Undang-Undang Perbankan Nasional tahun 1863, sehingga mata uang standar. Satu minggu sebelum kematiannya, Lincoln bermimpi seseorang menangis di Gedung Putih, ketika menemukan ruangan, dia melihat ke dalam dan bertanya siapa yang meninggal. Pria dalam ruangan mengatakan ‘Presiden’, ketika Lincoln melihat ke dalam peti mati, dia melihat wajahnya sendiri.

Tragedi Pembunuhan Lincoln

John Wilkes Booth adalah pembunuh Abraham Lincoln, penduduk asli Maryland yang lahir tahun 1838, tinggal di Utara selama Perang Saudara meskipun dia sebagai simpati Konfederasi Lincoln. Konflik memasuki tahap akhir, dia dan rekannya berencana untuk menculik presiden dan membawanya ke Richmond. Pada tanggal 20 Maret 1865 (hari penculikan yang direncanakan), Lincoln tidak tampil di tempat yang direncanakan. Pada bulan April, dengan tentara Konfederasi di Selatan hampir mengalami perpecahan, Booth hadir dengan rencana putus asa untuk menyelamatkan Konfederasi.
Booth menyelinap ke dalam kotak dan menembak menggunakan kaliber 44, satu tembakan ke bagian belakang kepala Lincoln. Setelah penembakan, Booth melompat ke panggung dan berteriak, “Sic semper tyrannis!”, pada awalnya orang banyak menafsirkan drama ini sebagai bagian dari teater, tapi jeritan seorang wanita mengisyaratkan sebaliknya. Meskipun Booth patah kaki saat melompat, dia berhasil meninggalkan teater dan melarikan diri dari Washington dengan menunggang kuda.
Charles Leale, seorang dokter yang berada di teater bergegas melihat kondisi presiden setelah mendengar tembakan dan jeritan Maria Lincoln. Lincoln merosot di kursinya, lumpuh dan berjuang untuk bernapas. Beberapa prajurit membawa Lincoln ke rumah di seberang jalan dan menempatkannya di tempat tidur. Ketika dokter bedah tiba di rumah, Lincoln dalam keadaan kritis dan tidak mungkin diselamatkan, meninggal 15 April 1865 diusia lima puluh enam.
Berita kematian Presiden Abraham Lincoln cepat tersebar yang pada akhirnya di seluruh negeri mengibarkan bendera setengah tiang, bisnis ditutup dan orang-orang yang baru saja bersukacita pada akhir perang Saudara terkejut dengan kematian Lincoln. Dengan menggunakan kereta, tanggal 21 April tubuh Lincoln dibawa ke Springfield, Illinois, tempat Lincoln tinggal sebelum menjadi presiden. Puluhan ribu orang Amerika berjajar di rute kereta api dan memberi penghormatan kepada pemimpin mereka.

Mengejar Buronan Nomor Satu, John Wilkes Booth
Pasukan Union terus mengejar John Wilkes Booth, setelah melarikan diri dari ibukota Booth dan kaki tangannya (David Herold), berjalan ke seberang Sungai Anacostia dan menuju selatan Maryland. Keduanya berhenti di rumah Samuel Mudd, seorang dokter yang merawat kaki Booth. Both kemudian mencari perlindungan kepada Thomas A.Jones (agen Konfederasi), sebelum melintasi Potomac ke Virginia.
Tanggal 26 April, pasukan Union mengepung rumah di mana Booth dan Herold bersembunyi di Virginia. Pasukan membakar rumah tersebut, dengan harapan para buronan segera keluar. Herold menyerah tetapi Booth tetap berada didalam. Sebagai tindeakan intensif, sersan menembak leher Booth, diduga karena Booth mengangkat senjatanya seolah-olah akan menembak. Booth bertahan selama tiga jam sebelum mengucapkan kata-kata terakhirnya “Useless, useless…”
Empat konspirator Booth dihukum karena terlibat dalam pembunuhan dan dihukum gantung tanggal 7 Juli 1865. Diantaranya David Herold dan Maria Surratt, wanita pertama yang dihukum mati oleh pemerintah federal, yang pernah menjadi tempat pertemuan dalam perencanaan penculikan. Sedangkan tindakan Mudd, dokter yang merawat kaki Booth, di hukum seumur hidup karena membantu Booth dalam pembunuhan Lincoln, tapi kemudian diringankan.
  
Dengan membunuh Presiden Lincoln dan dua penerusnya, mungkin John Wilkes Booth dan rekan-rekannya berharap pemerintah AS memasuki kekacauan.

John Wilkes Booth, seorang aktor terkenal dan simpatisan Konfederasi menembak Presiden Abraham Lincoln di Teater Ford, Washington DC pada tanggal 14 April 1865.
Buku karya Martin DugardKilling Lincoln: The Shocking Assassination that Changed America Forever“, menceritakan serangan yang terjadi setelah lima hari Konfederasi Jenderal Robert E. Lee menyerahkan tentara besar-besaran di Appomattox Court House, Virginia. Secara efektif mengakhiri Perang Saudara di Amerika. Vivanews, Senin 28 Mei 2012.
Baca Selengkapnya...

Ajari aku berdoa, ya Tuhan...



Tolong ajarkan saya, ya Tuhan...
Saya ingin tahu bagaimana berdoa dengan tepat. 
Saya butuh beberapa kata-kata, mana yang benar? Tolong beritahu saya apa yang harus dikatakan. 
Saya harus menundukkan kepala, saya harus berlutut atau saya harus berdiri tegak? 
Saya harus menutup mata saya, saya harus mengangkat tangan saya, atau haruskah saya melipat tangan?
Apakah saya harus berdiri... Atau harus duduk? 
Ya Tuhan … manakah yang Kau sukai? 
Apakah lampu harus dinyalakan... Atau dimatikan?
Mungkin pakai lilin? 

Apakah saya harus berbisik atau berteriak? 
Apakah saya harus mengutip dari firman Tuhan?
Bagaimana dengan masalah waktu?
Apakah Kau lebih suka fajar?
Apakah saya harus berdoa dengan cepat atau lambat?
Lebih baik pendek … atau panjang?
Saya masih baru dengan ini, bagaimana aturannya Tuhan?
Saya ingin melakukannya dengan benar. 
Bagaimana saya tahu Kau mendengarkan... Dan memandang saya? 

Dan ketika saya duduk dengan tenang menanti jawabNya, saya mendengar sebuah suara berkata:  “Oh, anakKu yang kukasihi. Apakah kau berpikir bahwa Aku sungguh-sungguh peduli mengenai waktunya, mengenai cara berdiri, atau berlutut saat kau berdoa?” “Aku tidak peduli sikapmu atau tempat yang kau pilih. Bukalah jiwamu bagiKu. Aku tidak punya peraturan lain. Beritahu Aku apa yang ada dalam hatimu. Dan beritahu apa yang kau cari. Beri tahu aku kesedihanmu. Dan segala hal yang membuatmu lemah. Bicara padaKu secara pribadi. Tentang kekuatiranmu yang terbesar. 
Aku tahu perbuatanmu, kamu tak perlu untuk membual. 
AnakKu, kamu tidak memerlukan pelajaran. 
Hanya bicaralah padaKu tiap hari. Katakan padaKu apa pun yang ingin kau katakan. 
AnakKu tersayang, setiap orang dapat berdoa.” 

Posted on Selasa, 31 Januari, 2012 by saat teduh.
Baca Selengkapnya...

KIBI REG LXXVIII, KIBI EXECUTIVE VIII, KIBI PNS KEMHAN III


Photobucket

Upacara Pembukaan tgl 2 Februari 2012

"Some people come into our lives and quickly go. Some stay for awhile and leave footprints on our hearts. And we are never, ever the same."
Baca Selengkapnya...

Supermoon on Jakarta.

Foto bulan ini hanya foto iseng aja. Mencoba mengambil foto bulan disaat terjadinya Supermoon. Lokasi pengambilan gambar di Pangkalan Jati Pondok Labu Jakarta.
Baca Selengkapnya...

Perihal Berpuasa Bagi Umat Kristen


Berpuasa yang Kukehendaki Posted on Jumat, 13 April, 2012 by saat teduh– Diambil dari bacaan e-RH (www.renunganharian.net), EDISI 13 April 2012 -Baca: Yesaya 58:1-12Ayat Mas: Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk … (Yesaya 58:6)Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 21-24. Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata “puasa”? Saya langsung membayangkan tidak makan dan minum dalam kurun waktu tertentu, disertai doa-doa yang kata orang lebih “ampuh” daripada biasanya. Bagaimana seharusnya kita berpuasa?Alkitab mencatat apa yang Tuhan kehendaki ketika umat-Nya berpuasa. Menegakkan kebenaran, berbelas kasih kepada sesama (ayat 6-7). Tidak melakukan yang memberatkan sesama, apalagi mencelakakan (ayat 9). Menahan diri tidak menikmati apa yang diinginkan diri sendiri, tetapi memberikannya untuk memenuhi kebutuhan orang yang tak berdaya (ayat 10). Betapa Tuhan berang ketika umat-Nya menjalankan puasa hanya sebagai ritual belaka, dan menuntut Tuhan menjawab doa karena mereka merasa sudah melakukan kewajiban yang diminta (ayat 1-3). Kelihatannya saja mereka mencari dan merendahkan diri di hadapan Tuhan, tetapi sehari-harinya, mereka tidak takut melakukan apa yang jahat, seolah-olah Tuhan tidak ada (ayat 4-5).Tuhan berjanji menyertai, bahkan memuaskan kebutuhan kita, ketika dalam puasa kita merelakan bagian kita untuk memenuhi kebutuhan orang lain (ayat 11). Sikap itu dikatakan akan “membangun reruntuhan” yang sudah lama tak bisa dihuni (ayat 12). Belas kasihan dapat menembus hati yang keras hingga mereka juga dapat mengenal hidup yang berkenan kepada Tuhan. Betapa baiknya jika kita mengambil waktu untuk berdoa puasa dan menjalankannya seperti yang Tuhan kehendaki. Kita ditolong makin bertumbuh mengasihi dan makin mengandalkan-Nya; sesama pun dibawa makin mengenal-Nya melalui kasih kita kepada mereka. –PUASA, PERTAMA-TAMA MENGUBAH MANUSIA, BUKAN MENGUBAH ALLAH.
Baca Selengkapnya...

E Class Kibi Reg LXXVIII Pusbasa Kemhan


"Some people come into our lives and quickly go. Some stay for awhile and leave footprints on our hearts. And we are never, ever the same"
Baca Selengkapnya...

Mengenal Sepintas Surat Ibrani

Kitab Ibrani adalah sebuah kitab yang tidak mudah untuk dimengerti. Walaupun disebut sebagai sebuah “surat”, kitab ini tidak seperti sebuah surat yang biasa pada masa itu karena dalam surat ini tidak disebut siapa yang menulis surat serta kepada siapa surat ini ditujukan, serta tidak ada salam  yang umumnya terdapat di dalam surat-surat kuno. Penulis kitab ini menyebut surat Ibrani sebagai “kata-kata nasihat” (13:22) yang pengertiannya pada masa kini bisa disamakan dengan khotbah, yaitu khotbah yang dituliskan. Ada ayat-ayat dalam kitab ini yang menunjuk kepada perkataan lisan (2:5; 5:11; 8:1; 9:5; 11:32). Dari sisi pokok bahasannya, kitab ini juga bisa dianggap sebagai sebuah makalah tentang keutamaan atau keunggulan Kristus.Dalam salah satu terjemahan kuno, yaitu terjemahan versi King James, disebutkan di bagian judul bahwa surat Ibrani ini ditulis oleh Rasul Paulus. Akan tetapi, bisa dipastikan bahwa penjelasan tersebut ditambahkan oleh para penerjemah Alkitab King James. Kitab Ibrani tidak mungkin ditulis oleh Rasul Paulus karena bentuk kitab ini berbeda dengan bentuk surat-surat Rasul Paulus yang lain. Ada berbagai dugaan tentang siapa penulis surat Ibrani ini, tetapi tidak ada dugaan yang bisa dianggap sebagai suatu kepastian. Seorang Bapak Gereja bernama Origen mengatakan bahwa hanya Allah yang tahu siapa penulis surat Ibrani.Mengingat bahwa  dalam Surat Ibrani terdapat banyak kutipan Perjanjian Lama, pada umumnya para ahli Alkitab beranggapan bahwa penerima surat Ibrani adalah orang-orang Yahudi yang menjadi Kristen. Akan tetapi, karena kutipan-kutipan tersebut merupakan kutipan dari Septuaginta (Terjemahan Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani), ada pula kemungkinan bahwa penerima surat Ibrani adalah mantan penyembah berhala yang telah menjadi percaya kepada Tuhan Yesus.Mengingat bahwa penulis dan penerima surat Ibrani adalah generasi kedua kekristenan yang memperoleh pemahaman tentang keselamatan dari orang-orang yang mendengar pengajaran langsung dari Tuhan Yesus (2:3), dan bahwa upacara korban di Bait Allah masih berlangsung saat surat Ibrani ditulis, maka dapat disimpulkan bahwa surat Ibrani ditulis antara tahun 60 dan tahun 70, yaitu sebelum terjadinya penghancuran Bait Allah oleh Jenderal Titus pada tahun 70. Pada masa itu, orang-orang Kristen menghadapi ancaman penganiayaan, baik dari orang-orang Yahudi yang menolak Tuhan Yesus maupun dari pemerintah Romawi. Surat Ibrani ditulis untuk menguatkan pembaca agar tetap bertekun dan bertahan dalam iman kepada Yesus Kristus saat menghadapi berbagai penderitaan. [P]
Baca Selengkapnya...

Sheren And Rory Family @ Sea World Ancol Jakarta


Baca Selengkapnya...

MENGENAL SEPINTAS KITAB PENGKOTBAH

Jika kita membaca sekilas saja, Kitab Pengkhotbah sepertinya memberikan banyak pernyataan dan gambaran yang berkontradiksi dengan ajaran Alkitab lainnya. Gambaran suatu hidup yang pesimis, skeptis, rasionalis bahkan fatalis. Betulkah demikian? Hal ini masih ditambah lagi dengan banyaknya pernyataan dalam Kitab Pengkhotbah yang nampaknya bertentangan, misalnya dengan kitab hikmat lainnya, yaitu Amsal. Namun sesungguhnya untuk lebih memahami hidup dan realitas hidup yang multidimensi ini, maka kitab Pengkhotbah akan saling melengkapi dengan kitab Amsal.
Mengapa Pengkhotbah (Qoheleth) melukiskan suatu gambaran hidup yang gelap, suatu kesuraman dan ironisnya sebuah kehidupan? Ada beberapa alasan.
Pertama, Pengkhotbah ingin menunjukkan bahwa tanpa Allah hidup ini tiada artinya sama sekali. Dia menghancurkan keyakinan manusia atas dirinya sendiri, yaitu bahwa segala pencapaian dan tujuan duniawi tidak akan pernah memuaskan hidupnya. Oleh karena itu arti hidup dan kebahagiaan hidup tidak akan dapat dicapai jika tidak memasukkan gambaran Allah dalam hidup manusia.
Kedua, hidup ini tidak dapat sepenuhnya dipahami. Sekalipun manusia mempunyai hikmat yang tinggi, hidup ini penuh misteri. Oleh karena itu kita harus hidup oleh iman dan bukan oleh apa yang kita saksikan (live by faith not live by sight). Hal ini sama seperti yang secara konsisten dikatakan oleh Alkitab, “Orang benar akan hidup oleh iman.” (Habakuk 2:4; Roma 1:17). Hidup penuh teka-teki yang rumit, banyak pertanyaan tentang hidup tidak terjawab, ketidakadilan yang tidak bisa dimengerti; hidup penuh dengan ketidakpastian; semuanya itu kita jumpai dalam kenyataan hidup sehari-hari. Pengkhotbah menunjukkan baik keterbatasan manusia maupun fakta bahwa manusia mau tidak mau menghadapi banyak misteri dalam hidupnya. Hidup di bawah matahari tidak akan membawa kita kepada kepuasan. Oleh karena itu, kita harus hidup bukan hanya melihat secara horisontal, namun juga harus melihat secara vertikal, yaitu melihat ke atas kepada Allah. Hidup takut akan Dia. Hidup beriman, percaya kepada Tuhan. Tuhan memberi kekekalan dalam hati manusia, maka manusia selalu mencari sesuatu yang lebih (something beyond), tetapi manusia tidak pernah mengerti sepenuhnya.
Ketiga, Pengkhotbah memberikan pandangan hidup yang realistik untuk meng-counter dan menyeimbangkan hidup yang terlalu optimistik (unqualified optimistic) dari hikmat tradisional. Kitab Pengkhotbah melengkapi kitab Amsal dalam memandang realitas hidup ini. Kitab Amsal memandang hidup ini tanpa perkecualiaan, sedangkan kitab Pengkhotbah memandang hidup ini dengan adanya begitu banyak perkecualian. Jadi sesungguhnya kedua kitab ini saling melengkapi dan bukannya saling berkontradiksi. Keduanya, Amsal dan Pengkhotbah akan memberikan gambaran yang utuh tentang hidup manusia.
Keempat, satu-satunya jawaban terhadap arti hidup manusia adalah takut akan Allah dan menikmati hidup yang dikaruniakan Allah dan berpegang pada perintah-perintah-Nya. Apakah arti hidup ini? Pengkhotbah akan menjawab, “Takutlah akan Allah!” (Pengkhotbah 12:13). Hidup bersama Tuhan adalah suatu kehidupan yang berharga untuk dihidupi (worth living). Solus Christus. Soli Deo Gloria.[JS
Baca Selengkapnya...

MENGENAL SEPINTAS KITAB NAHUM

Allah itu penuh dengan kasih, kelembutan, kemurahhatian, kesabaran, dan pengampunan; tetapi Dia juga bersikap tegas (tidak berkompromi) terhadap dosa. Dia mau mengampuni orang berdosa yang bertobat, tetapi Dia tidak pernah membebaskan orang yang bersalah (tetapi tidak mau bertobat) dari hukuman. Bila kita hanya melihat sisi penghukuman Allah saja, mungkin kita bisa berkesimpulan bahwa Allah itu kejam. Akan tetapi, bila kita melihat kepada Sang Juruselamat yang rela mati di kayu salib bagi orang berdosa, tahulah kita bahwa Allah itu benar-benar baik.
Niniwe, ibu kota Asyur, adalah sebuah kota yang penduduknya amat jahat. Kejahatan mereka begitu dahsyat sehingga Allah mengutus Nabi Yunus untuk mengumumkan tentang akan dijatuhkannya hukuman Allah. Nabi Yunus enggan menyampaikan berita tersebut karena dia kuatir bahwa orang-orang Niniwe akan bertobat dan Allah mengurungkan hukumannya, padahal Nabi Yunus menginginkan agar hukuman terhadap musuh-musuh umat Allah itu benar-benar dijatuhkan. Akan tetapi, Allah mengasihi penduduk Niniwe yang jahat itu sehingga Ia memaksa Nabi Yunus untuk pergi menyampaikan berita penghukuman Tuhan. Ternyata bahwa kekuatiran Yunus terbukti: Penduduk Niniwe bertobat dan Allah menunda penghukumannya.
Sayangnya, pertobatan penduduk Niniwe itu tidak terus dipertahankan. Generasi selanjutnya kembali kepada kebiasaan melakukan kekerasan, menyembah berhala, dan bersikap sombong. Bangsa Asyur itulah yang menghancurkan Kerajaan Israel Utara dan membuang penduduknya dari Tanah Perjanjian. Akan tetapi, Allah tidak tinggal diam. Kira-kira seratus tahun kemudian, Allah mengutus Nabi Nahum untuk mengumumkan tentang kejatuhan kota Niniwe. Kita tahu bahwa kemudian bangsa Babel menghancurleburkan kota tersebut.
Dari satu sisi, penghancuran kota Niniwe itu seolah-olah menunjukkan bahwa Allah itu kejam, padahal hukuman bagi Niniwe itu sebenarnya setimpal dengan dosa mereka. Dari sisi lain, penghancuran kota Niniwe itu merupakan penghiburan bagi umat Tuhan. Hal ini sesuai dengan nama sang nabi, yaitu “Nahum” yang berarti “penghiburan”.
Di dunia ini, umat Allah kadang-kadang mengalami berbagai kesulitan, ketidakadilan, dan penganiayaan. Saat dirugikan, janganlah kita berpikir untuk membalas. Ingatlah bahwa pembalasan itu adalah hak Allah dan bahwa pada hari penghakiman, keadilan Allah akan dinyatakan. Ingatlah pula bahwa kita pun harus menghargai anugerah Allah yang memberi kita kesempatan untuk bertobat dan mendapatkan pengampunan di dalam Kristus. [P]
Baca Selengkapnya...

MENGENAL SEPINTAS SURAT FILEMON

Surat Filemon adalah surat permohonan ampun atas kesalahan orang lain. Pengampunan ini sejalan dengan berita Injil, yaitu bahwa Tuhan sudah mengampuni dosa manusia. Mengampuni ini mencakup melupakan segala kesalahan yang pernah dilakukan, memulihkan hubungan yang retak, dan menyembuhkan luka batin. Dari sudut pandang inilah, kita akan memahami surat Filemon.
Surat Filemon yang hanya terdiri dari 25 ayat ini dapat dibagi menjadi empat bagian:
Pertama, ucapan syukur Paulus atas Filemon sahabatnya (1:1-7).
Kedua, permohonan agar Filemon mengampuni dan menerima Onesimus (1:8–16).
Ketiga, janji Paulus kepada Filemon (1:17–22).
Keempat, salam dari kawan-kawan sepelayanan Paulus (1:23–25)
Surat Filemon ditulis sewaktu Paulus dipenjara di kota Roma. Kemungkinan, ia mengirimkan surat ini ke Kolose melalui Onesimus dan Tikhikus (Kolose 4:7-9). Onesimus menjadi percaya kepada Tuhan Yesus karena pelayanan Paulus, bahkan ia menjadi asisten Paulus yang berguna (1:11), sampai-sampai Paulus berniat menahan Onesimus untuk membantu pelayanannya (1:13). Namun, Paulus sadar bahwa ada permasalahan yang perlu diselesaikan dengan Filemon, mantan majikan Onesimus yang notabene adalah sahabat dan rekan sekerja Paulus (1:1).
Menurut hukum Romawi saat itu, budak yang melarikan diri bisa dihukum mati dan ini akan menghalangi pemberitaan Paulus serta pelayanan Filemon selaku pemimpin jemaat di rumahnya (1:2). Sekalipun surat ini bersifat pribadi, namun ditujukan juga kepada pemimpin yang lain seperti Apfia dan Arkhipus, serta kepada jemaat di rumah Filemon (1:1-2). Jadi, masalah larinya omesimus paling tidak sudah diketahui oleh jemaat di rumah Filemon. Situasi ini akan semakin sulit bila Paulus menahan Onesimus, sekalipun sekarang Onesimus sudah menjadi anak Tuhan. Bahwa Paulus bersedia mengganti rugi akibat perbuatan Onesimus menunjukkan betapa seriusnya kasus Onesimus dengan Filemon ini. Paulus memandang perlu suatu upaya rekonsiliasi demi kemajuan injil dan kesaksian gereja, dan ia mengajukan surat permohonan ini agar Filemon dapat menerima Onesimus kembali.
Sungguh sebuah pembelajaran yang berharga bagi gereja mula–mula maupun bagi gereja saat ini bahwa umat yang memberitakan berita injil patut memiliki integritas dan kesaksian hidup yang baik. Dalam hal ini, surat ini tidak hanya berbicara kepada pihak yang “benar“ (Filemon), namun juga kepada si pembuat masalah ( Onesimus ) yang sekalipun telah bertobat, masih tetap perlu menyelesaikan permasalahannya. [
Baca Selengkapnya...

MENGENAL SEPINTAS KITAB HABAKUK

         Pada masa pelayanan Nabi Habakuk, kejahatan, kekerasan, dan ketidakadilan merajalela di Kerajaan Yehuda. Hukum tidak memiliki kekuatan (1:2-4). Dalam keadaan seperti itu, Allah mengatakan bahwa Dia telah membangkitkan bangsa Kasdim (1:6), yaitu sebutan untuk sebuah suku bangsa di Babel Selatan yang kemudian menguasai seluruh wilayah Babel, sehingga bangsa Kasdim ini kemudian dianggap sebagai mewakili seluruh bangsa Babel. Bangsa Kasdim ini ganas dan pandai berperang sehingga wilayah kekuasaan mereka terus berkembang sampai akhirnya mereka berhasil menaklukkan Kerajaan Asyur, kerajaan yang berkuasa sebelum berkembangnya Kerajaan Babel, pada tahun 612 BC. Berdasarkan uraian di atas, diduga bahwa Nabi Habakuk melayani pada zaman pemerintahan Raja Yoyakim (608-597 BC), yaitu raja yang jahat yang memimpin bangsanya kepada kehancuran (2 Raja-raja 23:34-24:5).

       Kondisi masyarakat yang penuh dengan kejahatan, kekerasan, dan ketidakadilan pada masa itu membuat Nabi Habakuk berseru memohon pertolongan Tuhan (Habakuk 1:2-4). Jawaban Tuhan membuat Nabi Habakuk semakin gelisah, yaitu bahwa Tuhan akan mengutus bangsa Kasdim untuk menghukum Yehuda (1:5-11). Kegelisahan Nabi Habakuk ini disebabkan karena dia mengetahui bahwa bangsa Kasdim adalah bangsa yang amat sadis. Menurut hasil temuan arkeologis, tawanan perang mereka dibawa dengan tali yang diujungnya terikat sebuah kail, dan kail itu dikaitkan ke hidung atau bibir bawah tawanan mereka (Bandingkan dengan 1:15). Nabi Habakuk sulit untuk mengerti bagaimana Allah bisa menghukum Yehuda dengan memanfaatkan bangsa Kasdim yang lebih jahat daripada bangsa Yehuda (1:13, “orang fasik” menunjuk kepada bangsa Kasdim, sedangkan “orang yang lebih benar” menunjuk kepada bangsa Yehuda).
       
       Terhadap keberatan Nabi Habakuk itu, Tuhan menyampaikan dua hal penting, yaitu: Pertama, “orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya” (2:4; perkataan itu bisa pula diterjemahkan menjadi, “orang benar akan hidup oleh iman”). Kedua, bila sudah tiba waktunya, bangsa Babel juga akan menerima hukuman Allah karena kejahatan mereka. Bila Allah sudah mulai bertindak untuk menghukum, patung-patung dewa yang disembah oleh bangsa Kasdim tidak akan bisa menolong (2:5-20).
Setelah mendengarkan jawaban Allah, Nabi Habakuk memberi respons berbentuk sebuah nyanyian yang berisi doa dan pengakuan iman yang agung dalam pasal 3. Habakuk 3:17-19 menjadi pegangan dan penghiburan bagi banyak orang percaya pada masa kini.
Baca Selengkapnya...

SEKILAS KITAB KIDUNG AGUNG


(Saat Teduh
Alkitab membicarakan semua aspek penting yang berhubungan dengan semua kebutuhan manusia, baik aspek spiritualitas maupun aspek jasmani. Tidak ada aspek hidup yang dianggap tabu, tidak penting dan tidak perlu diperhatikan. Kitab Kidung Agung membicarakan mengenai aspek penting yang bersangkut paut dengan kehidupan cinta dan kenikmatan seksual dari dua orang manusia yang telah dipersatukan Tuhan. Kidung Agung mengajar mengenai kehidupan seksual yang benar dan bertanggung jawab dari sudut pandang Tuhan.
Kidung Agung adalah sebuah kitab yang unik dalam kesusasteraan Ibrani. Karena begitu unik, maka begitu banyak variasi tafsiran yang berbeda atas kitab ini. Mulai dari penentuan pengarang, penanggalan, tujuan penulisan, latar belakang sejarah, sampai berapa tokoh yang terlibat dalam kitab ini pun masih menjadi perdebatan hingga sampai saat ini. T.J. Meek dalam The Interpreter’s Bible mengomentari keunikan Kidung Agung seperti ini, “Dari semua kitab dalam PL, tidak ada satu kitab pun yang begitu sulit seperti Kidung Agung yang mempunyai perbedaan pendapat yang bervariasi dalam interpretasinya.”
Berbagai Pendekatan dalam Penafsiran Kitab Kidung Agung
Banyak usaha penafsiran telah dilakukan agar umat Tuhan dapat memahami arti dan tujuan penulisan kitab ini. Pertama, orang Yahudi berpendapat bahwa kitab ini menggambarkan tentang kasih Allah kepada umat Israel. Allah digambarkan sebagai mempelai laki-laki, sedangkan umat-Nya digambarkan seperti mempelai perempuan. Penafsiran seperti ini kemudian diadopsi oleh orang Kristen. Mempelai laki-laki yang mengasihi mempelai perempuan merupakan gambaran dari Yesus Kristus yang mengasihi jemaat-Nya. Penafsiran semacam ini menggunakan pendekatan alegoris yang membuang semua unsur cinta dua orang manusia yang berlawanan jenis dan membuang unsur-unsur erotisme yang ada di dalamnya.
Tentu saja pandangan di atas kurang tepat. Walaupun beberapa penulis Alkitab suka memakai gambaran alegoris suami dan istri untuk menggambarkan hubungan Allah dengan bangsa Israel, kebanyakan dari mereka memberikan gambaran yang bersifat negatif. Bangsa Israel sering digambarkan sebagai istri yang tidak setia dan berkhianat kepada suami-Nya (Yesaya 54:4-5; Yeremia 3:8, 20; Hosea 1:2-9). Selain itu, tidak ada indikasi bahwa kitab ini merupakan alegori kasih Allah kepada umat-Nya.
Kedua, pendekatan yang lain adalah penafsiran dramatis (Dramatical Interpretation) yang mulai dikenal pada akhir abad ke-18 dan menjadi terkenal pada awal abad ke-19, yaitu setelah tafsiran secara alegori mulai berkurang pendukungnya. Robert Gordis menyatakan bahwa tafsiran Kidung Agung secara drama ada dua bentuk, yang didasarkan pada pemeran utama dalam kitab ini. Ada yang beranggapan bahwa dalam Kidung Agung terdapat dua pemeran utama, yaitu Salomo (kadang-kadang menyamar sebagai seorang gembala) dan seorang gadis desa yang disebut sebagai gadis Sulam (Kidung Agung 6:13). Pendapat ini dipegang oleh Franz Delitzch. Ada juga yang berpendapat bahwa dalam kitab ini terdapat tiga pemeran utama, yaitu raja Salomo, gadis Sulam, dan gembala. J.S. Jacobi adalah orang Kristen pertama yang mengajarkan pendapat ini pada tahun 1771.  Kemudian Heinrich Ewald mengembangkan teori ini pada tahun 1826. Pada tahun 1891, S.R. Driver mempropagandakan hipotesa ini. Pendekatan penafsiran ini disebut dengan hipotesa gembala di mana Salomo digambarkan sebagai seorang bad guy yang berhati baik. Maksudnya, Salomo berusaha mendapatkan hati gadis Sulam dengan berbagai macam rayuan, kekayaan dan kemuliaan. Akan tetapi, hati gadis Sulam sudah melekat pada kekasihnya yang menjadi gembala.  Salomo menghargai kasih gadis Sulam kepada si gembala, sebab itu ia membiarkan gadis Sulam kembali kepada kekasihnya.
Meskipun cara penafsiran dramatis memberikan pelajaran yang indah tentang pernikahan, tetapi apakah cara penafsiran dramatis ini dapat dibenarkan? Jika dipelajari secara mendalam, maka terlihat bahwa pendekatan penafsiran ini paling tidak mempunyai dua kesulitan.
Pertama, drama tidak pernah ada dalam kehidupan bangsa Yahudi, demikianlah menurut sarjana Alkitab E.J. Young, Meredith Kline, dan Harrison.
Kedua, kesulitan hipotesa ini adalah ketidaksepakatan dari para penafsirnya akan pembagian dialog dalam kitab ini.
Ketiga, pendekatan penafsiran yang lebih dapat diterima adalah penafsiran secara alamiah atau harfiah. Prinsip dasar pandangan ini adalah bahwa kitab ini merupakan syair yang memuji cinta manusia. Kidung Agung adalah satu-satunya kitab yang bergenre sajak cinta (love poem genre) yang menggambarkan kehidupan dua orang kekasih yang menjalin hubungan cinta. Sebab itu, tidak berlebihan jika kitab ini disebut sebagai kitab mengenai cinta sejati yang menebus dan memulihkan cinta yang telah jatuh di Taman Eden, karena kitab ini bertujuan untuk menjawab kecenderungan anggapan bahwa seks itu buruk. Sesungguhnya, hubungan seksual yang dilakukan oleh suami dan istri dalam koridor pernikahan tidaklah buruk, melainkan indah. Hubungan seksual tidak dimaksudkan untuk menghasilkan perasaan bersalah, melainkan untuk menghasilkan kepenuhan hidup dalam koridor pernikahan yang kudus.
Garis Besar Kitab Kidung Agung
Kitab Kidung Agung tidak menunjukkan pembagian yang jelas, namun demikian di bawah ini adalah garis besar yang diusulkan oleh penulis.
Bagian Pertama(1:1-2:7). Seorang gadis muda bercerita tentang cinta sejatinya. Ia menyebut kekasihnya sebagai “sang raja” (1:4). Kemudian, gadis ini dan kekasihnya mempersembahkan kidung cinta yang penuh dengan gambaran yang menggairahkan indra penglihatan, penciuman, dan cita rasa.
Bagian Kedua(2:8-3:5). Si gadis bermimpi tentang kekasihnya yang datang di bawah jendelanya. Sang kekasih menyanyikan lagu cinta bagi si gadis muda. Si gadis mencari kekasihnya ketika ia berbaring di tempat tidur, tetapi kekasihnya tidak ada di sana, sebab itu ia pergi ke jalan untuk mencarinya.
Bagian Ketiga(3:6-5:1). Bagian ini dimulai dengan gambaran tentang pernikahan yang megah (3:6-11), dilanjutkan dengan pujian si pemuda (4:1-15). Sigadis mengundangnya untuk memasuki “kebunnya” dan menikmati buah-buah dan rempah-rempahnya (4:16-5:1).
Bagian Keempat(5:2-6:3). Mimpi kedua si gadis yang mengisahkan bahwa kekasihnya datang ke kamarnya, tetapi ketika ia tidak ada di sana, si gadis muda berkeliling untuk mencarinya (5:2-8). Sang gadis memuji kekasihnya dihadapan puteri-puteri Yerusalem (5:9-16). Ia mengungkapkan keyakinan yang teguh bahwa ia adalah milik kekasihnya dan sebaliknya (6:1-3).
Bagian Kelima(6:4-8:4). Kekasihnya memuji si gadis sebagai satu-satunya yang diinginkannya di atas segala-galanya (6:4-10). Kekasihnya dan para sahabatnya membicarakan kecantikan si gadis (6:10-7:13). Si gadis mengundang kekasihnya untuk pergi ke rumah ibu si gadis, tempat mereka bersiap untuk mewujudkan impian cinta mereka (8:1-4).
Bagian Keenam(8:5-14). Perkataan-perkataan klimaks dari si gadis mengenai kekuatan cinta yang menjelaskan bahwa cintanya tidak dapat dibeli oleh siapa pun karena ia hanya memberikan kebun anggurnya (tubuhnya) kepada orang yang dicintainya.
Kontribusi Teologis
Kidung Agung sangat relevan bagi kebutuhan zaman ini untuk menjelaskan pemahaman seks yang benar dan kudus. Selain itu, kitab ini juga dapat menjawab dua ekstrim yang salah mengenai seksualitas yang berkembang saat ini. Di satu pihak, ada pandangan yang memahami seks sebagai sesuatu yang kotor sehingga tabu untuk dibicarakan, apalagi dilakukan. Bagi orang yang berpandangan seperti ini, seks hanya dipakai sebagai alat untuk mendapatkan keturunan dan tidak layak untuk dibicarakan di depan umum.        ]
Di pihak lain, ada juga orang yang menganggap pemahaman mengenai seks tidak perlu ditutup-tutupi, sehingga cenderung mengarah kepada eksploitasi seks. Seks dalam pengertian seperti ini tidak lebih dari pengumbaran hawa nafsu sehingga seks diperlakukan secara tidak bertanggung jawab. Berlawanan dengan dua pandangan yang ekstrim tersebut, Kidung Agung tampil untuk menegaskan bahwa seks itu benar dan kudus, pemberian Allah untuk dinikmati oleh pasangan suami-istri yang telah dipersatukan Tuhan dalam pernikahan yang kudus. Kitab ini mengajarkan bagaimana setiap pasutri dapat menikmati hubungan seksual, sehingga mereka dipersatukan dalam kasih yang suci yang Tuhan pakai sebagai alat anugerah-Nya bagi kepenuhan hidup mereka dan bagi alat reproduksi sehingga menggenapi firman Tuhan yang mengatakan, “… Beranakcuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu ….” (Kejadian 1:28b).
Baca Selengkapnya...

NGASOOO... (Ini Duniaku, Mana Duniamu...?) SLEEPING ON GARBAGE


Everybody has their ownway to enjoy a rest time. It's a picture of a man who collect the usefull things around city. And he is sleeping on that garbage...

Keliling kota seharian mengukur panjangnya jalan sambil mengais rejeki bikin capek... Ngasooo dulu ya... Ini duniaku... Mana duniamu....??? Kadang kala kita melihat orang-orang sekitar kita yang terlihat susah dapat juga memiliki cara menikmati hidupnya sendiri. Meski tukang sampah sekalipun yang sehari-harinya bergelut dengan kotoran. Banyak orang yang tidak dapat tidur siang lagi atau bahkan tidak punya waktu... sekalipun di malam hari...
Baca Selengkapnya...

TERINPIRASI XENIA MAUT


Namanya juga anak muda, kalau udah ikut-ikutan ajang balapan kreasinya pasti muncul. Foto diambil dijalan raya kota Medan setelah pelaksanaan Drug Race... Entah karena kebetulan pakai Xenia atau memang sengaja pakai Xenia untuk membuktikan ketangguhan mobil ini... Yang jelas kejadian tragis beberapa minggu lalu menginspirasi dekorasinya...
Baca Selengkapnya...

DOA SEORANG AYAH oleh : Douglas McArthur


Douglas MacArthur (26 Januari 18805 April 1964) adalah seorang jendral Amerika Serikat dan Field Marshal angkatan bersenjata Filipina. Ia adalah Kepala Staf Angkatan Darat AS pada tahun 1930-an dan kemudian berperan penting dalam Perang Dunia II. Ia ditugaskan untuk memimpin invasi ke Jepang pada November 1945, dan kemudian menerima penyerahan Jepang kepada Sekutu pada 2 September 1945.
MacArthur mengurus pendudukan Jepang dari 1945 sampai 1951 dan dianggap berjasa menerapkan berbagai perubahan demokratis. Ia memimpin tentara PBB di Korea dari 1950–1951 melawan invasi Korea Utara. MacArthur dicabut dari jabatan pemimpin oleh presiden Harry S. Truman pada April 1951 karena menentang kebijakan Truman dalam Perang Korea di depan umum. MacArthur bertempur dalam tiga perang besar, Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Perang Korea.

Salah satu tulisannya yang terkenal yaitu Doa seorang ayah akan anaknya. Puisi ini dikirimkan kepada putra yang disayanginya  Arthur McArthur IV pada bulan Mei 1952.

 Tuhanku,
jadikanlah anakku
seorang yang cukup kuat mengetahui kelemahan dirinya
berani menghadapi kala ia takut
yang bangun dan tidak runduk dalam kekalahan yang tulus
serta rendah hati dan penyantun dalam kemenangan

Oh Tuhan,

jadikanlah anakku
seorang yang tahu akan adanya Engkau
dan mengenal dirinya, sebagai dasar segala pengetahuan

Ya Tuhan,

bimbinglah ia
bukan di jalan yang gampang dan mudah
tetapi di jalan penuh desakan, tantangan dan kesukaran
Ajarilah ia: agar ia sanggup berdiri tegak di tengah badai
dan belajar mengasihi mereka yang tidak berhasil

Ya Tuhan

jadikanlah anakku
seorang yang berhati suci, bercita-cita luhur
sanggup memerintah dirinya sebelum memimpin orang lain
mengejar masa depan tanpa melupakan masa lalu

Sesudah semuanya membentuk dirinya
aku mohon ya Tuhan
Rahmatilah ia, dengan rasa humor
sehingga serius tak berlebihan
berilah kerendahan hati, kesederhanaan dan kesabaran

Ini semua ya Tuhan
dari kekuatan dan keagungan Mu itu
jika sudah demikian Tuhanku
beranilah aku berkata:
"Tak sia-sia hidup sebagai bapaknya"...
Baca Selengkapnya...

FOTOGRAPER DADAKAN I













Baca Selengkapnya...

FOTOGRAPER DADAKAN







Baca Selengkapnya...

VIEW OF TOBA LAKE FROM "TAMAN SIMALEM KARO"


It's a new experience when visited Taman Simalem Tanah Karo. There are a great view of  Toba Lake. I took the photos from every spot trying getting the best. 
Ini hanya pengalaman pertama berkunjung ke Taman Simalem Tanah Karo... Setiba disana, rasanya takjub lihat pemandangan yang ada. Syukur pada kebesaran Tuhan atas semua keindahan alam ini tak henti-hentinya terucap. Memang Danau Toba sangat mempesona dan sangat memanjakan mata yang menikmati. Dan tiap sudut lokasi wisata yang kulewati kucoba untuk memotret pemandangan yang ada. Hasilnya seperti yang ada di bawah ini...
Baca Selengkapnya...

FREE FALL DI PANDAN TAPANULI TENGAH

Dalam rangka menyemarakkan hari jadi ke 50 Komando Pertahanan Udara Nasional, 30 orang peterjun dari Pasukan khas TNI Angkatan Udara menggelar aksi terjun free fall di langit Pandan Tapanuli Tengah. Berikut klip fotonya...
Baca Selengkapnya...

Berita Terkini