Douglas MacArthur (26 Januari
1880 – 5 April
1964) adalah seorang
jendral Amerika Serikat dan Field Marshal angkatan
bersenjata Filipina.
Ia adalah Kepala Staf Angkatan Darat AS pada tahun 1930-an dan kemudian
berperan penting dalam Perang Dunia II. Ia ditugaskan untuk memimpin
invasi ke Jepang
pada November 1945,
dan kemudian menerima penyerahan Jepang kepada Sekutu pada 2 September
1945.
MacArthur mengurus pendudukan Jepang dari 1945
sampai 1951
dan dianggap berjasa menerapkan berbagai perubahan demokratis.
Ia memimpin tentara PBB di Korea dari 1950–1951 melawan invasi Korea Utara.
MacArthur dicabut dari jabatan pemimpin oleh presiden Harry S.
Truman pada April 1951 karena menentang kebijakan Truman dalam Perang Korea
di depan umum. MacArthur bertempur dalam tiga perang besar, Perang Dunia
I, Perang Dunia II, dan Perang Korea.
Salah satu tulisannya yang terkenal yaitu Doa seorang ayah akan anaknya. Puisi ini dikirimkan kepada putra yang disayanginya Arthur McArthur IV pada bulan Mei 1952.
Tuhanku,
jadikanlah anakku
seorang yang cukup kuat mengetahui kelemahan dirinya
berani menghadapi kala ia takut
yang bangun dan tidak runduk dalam kekalahan yang tulus
serta rendah hati dan penyantun dalam kemenangan
Oh Tuhan,
jadikanlah anakku
seorang yang tahu akan adanya Engkau
dan mengenal dirinya, sebagai dasar segala pengetahuan
Ya Tuhan,
bimbinglah ia
bukan di jalan yang gampang dan mudah
tetapi di jalan penuh desakan, tantangan dan kesukaran
Ajarilah ia: agar ia sanggup berdiri tegak di tengah badai
dan belajar mengasihi mereka yang tidak berhasil
Ya Tuhan
jadikanlah anakku
seorang yang berhati suci, bercita-cita luhur
sanggup memerintah dirinya sebelum memimpin orang lain
mengejar masa depan tanpa melupakan masa lalu
Sesudah semuanya membentuk dirinya
aku mohon ya Tuhan
Rahmatilah ia, dengan rasa humor
sehingga serius tak berlebihan
berilah kerendahan hati, kesederhanaan dan kesabaran
Ini semua ya Tuhan
dari kekuatan dan keagungan Mu itu
jika sudah demikian Tuhanku
beranilah aku berkata:
"Tak sia-sia hidup sebagai bapaknya"...
jadikanlah anakku
seorang yang cukup kuat mengetahui kelemahan dirinya
berani menghadapi kala ia takut
yang bangun dan tidak runduk dalam kekalahan yang tulus
serta rendah hati dan penyantun dalam kemenangan
Oh Tuhan,
jadikanlah anakku
seorang yang tahu akan adanya Engkau
dan mengenal dirinya, sebagai dasar segala pengetahuan
Ya Tuhan,
bimbinglah ia
bukan di jalan yang gampang dan mudah
tetapi di jalan penuh desakan, tantangan dan kesukaran
Ajarilah ia: agar ia sanggup berdiri tegak di tengah badai
dan belajar mengasihi mereka yang tidak berhasil
Ya Tuhan
jadikanlah anakku
seorang yang berhati suci, bercita-cita luhur
sanggup memerintah dirinya sebelum memimpin orang lain
mengejar masa depan tanpa melupakan masa lalu
Sesudah semuanya membentuk dirinya
aku mohon ya Tuhan
Rahmatilah ia, dengan rasa humor
sehingga serius tak berlebihan
berilah kerendahan hati, kesederhanaan dan kesabaran
Ini semua ya Tuhan
dari kekuatan dan keagungan Mu itu
jika sudah demikian Tuhanku
beranilah aku berkata:
"Tak sia-sia hidup sebagai bapaknya"...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar