SEJARAH SISTEM KATALOGING MATERIIL


Katalog merupakan suatu daftar barang yang memuat sejumlah barang atau informasi yang disusun menurut huruf atau angka sesuai dengan data yang dibutuhkan. Adapun tujuan dari Kataloging adalah untuk mencapai keseragaman sistem dalam pola pembinaan suatu institusi.

Konsep sistem Katalogisasi berawal dari prakarsa satuan terkecil Angkatan Bersenjata Amerika Serikat yaitu Depo Perbekalan Angkatan Laut Amerika (US Navy). Pada tahun 1914 Naval Depot ini membuat kode atau penomoran yang unik pada Materiil Bekal (Item of Supply) yang berada di gudang persediaan, dengan maksud dapat mengelola Materiil/Bekal yang ada di gudang persediaan dengan baik, serta dapat menyusun rencana kebutuhan Barang Bekal untuk pemesanan ulang, secara tepat dan cepat agar tidak terjadi persediaan menjadi NOL (Out of Stock).

Sistem ini dianggap berhasil sehingga pada tahun 1929 instansi lain termasuk pemerintahan juga mencoba membuat sistem Katalog. Yang oleh Presiden Hoover memutuskan agar dicanangkan pembuatan “Federal Standard Stock” dgn prioritas Departemen Keuangan.  Pada saat itu di instansi militer tidak terdapat barang-barang umum sedang instansi lainnya mengidentifikasi dan mengklarifikasi barang dengan cara sendiri dan sistem yang berbeda-beda millik sendiri. Pada tahun 1935 Presiden Roosevelt memutuskan suatu aturan “Federal Standard Stock Catalog” untuk diberikan ke seluruh Amerika, dengan maksud untuk membuat keseragaman sistem katalog. Dengan demikian setiap departemen dalam hal pemberian nama, deskripsi, klasifikasi, serta penomoran barang dalam sistem katalog harus sama. Namun hal ini sulit tercapai karena setiap istansi masih mempertahankan sistemnya sendiri-sendiri.

Hingga pada berlangsungnya Perang Dunia II sistem ini masih terjadi termasuk juga dalam tubuh Angkatan Bersenjata yaitu Angkatan Laut dan Angkatan Darat. Sementara sesuai perkembangannya banyak barang-barang yang baru dan keg dalam mendukung kegiatan operasional militer. Hingga pada puncaknya banyak barang-barang yang sama tetapi nama dan nomor serta deskripsinya berbeda. Hal ini menimbulkan kesemrawutan dan terjadilah masalah-masalah yang serius dan lemahnya atau tidak seragamnya dukungan pembekalan. Sehingga kegiatan pembekalan sering gagal.

Pada 18 Januari 1945 Presiden Roosevelt mengakui terjadi kesemrawutan Katalog Amerika mengakibatkan pemborosan keuangan dan membahayakan keamanan negara. Lalu diperintahkanlah seluruh Amerika untuk mengadakan komoditi katalog yang standard dan seluruh instansi pemerintah harus mengunakan sistem tersebut.

Presiden Truman juga melanjutkan sistem ini dengan mengadakan kerjasama antar departemen yang berbeda-beda sistemnya. Termasuk Angkatan Laut dan Angkatan Darat membentuk sistem Kataloging yang sama. Pada tanggal 1 Juli 1952 dengan Undang-Undang nomor 436 Departemen Pertahanan Amerika (DOD) mengesahkan “The Defense Cataloging and Standarization Aet” (Undang-Undang Katalogisasi dan Standard Pertahanan)

Sistem Katalog ini juga diterapkan di dalam organisasi NATO, pada tahun 1956 mencetuskan penggunaan sistem FSN (Federal Stock Number) yang kemudian diganti menjadi NSN (NATO Stock Number).

Seiring perkembangan waktu dan kemajuan teknologi banyak juga negara-negara di luar NATO yang menggunakan alat utama sistem senjatanya sehingga memaksa mereka untuk menggunakan sistem NSN terutama dalam hal perawatan dan pemeliharaan. Termasuk Indonesia juga telah resmi menggunakannya sejak tahun 1983.
0 Responses


Berita Terkini