Senin, 27 Juli 2009

Raymond Belajar Renang (part 1)


Setelah mengalami insiden "banana boat" terbalik dan tercebur ke laut yang dalam Raymond mengalami trauma. Akibatnya pada minggu berikutnya saya dan keluarga kembali rekreasi di pantai dan terlihat dia menolak untuk berenang di laut. Meskipun airnya dangkal dan saya pilih tempat yang bersih dari karang dan juga terlindung dari ombak tetap saja Ray tidak bersedia turun. Untuk itu saya berusaha untuk menghilangkan rasa takut yang ada terlebih dahulu dengan menimbulkan keinginannya berendam di air yang dangkal.

Setelah beberapa lama negosiasi, akhirnya Raymond bersedia dengan ditemani langsung oleh saya. Hal ini saya penuhi dengan harapan kegembiraan dan keberaniannya dapat muncul. Akhirnya, setelah beberapa lama kemudian dengan beberapa lama tanya jawab dan obrolan ringan Raymond sudah mau berendam.

Menurut saya inilah tahap awal dari proses kemajuannya untuk dapat menguasai diri di dalam air dan untuk bisa berenang. Meskipun agak lambat, akan saya latihkan terus...

Senin, 20 Juli 2009

Kena Bulu Babi dan 'Banana Boat' Terbalik




Minggu tanggal 19 Juli 2009 merupakan hari yang sulit saya lupakan. Pada hari ini saya dan keluarga rekreasi bersama dengan seluruh anggota dan juga Komandan Lanud Maimun Saleh. Adapun lokasinya adalah di pantai Iboh Pulau Weh Sabang. Tempat ini memang salah satu tujuan utama wisatawan yang berkunjung di Sabang. Pantainya bersih dan indah serta banyak terdapat penginapan berupa 'cottage'. Selain itu karang dan ikan-ikan yang ada juga menciptakan taman laut yang indah. Bila berkunjung di sini jangan lewatkan untuk melakukan 'snorkling'. Bisa-bisa kita lupa waktu.

Namun perlu kita perlu waspada terhadap makhluk air beracun berupa 'bulu babi' yang dapat mengancam kita sewaktu-waktu. Bila tidak hati-hati, makhluk ini dapat terinjak dan durinya yang tajam dapat masuk ke dalam tubuh sehingga patah atau hancur di dalam. Rasa nyeri yang diakibatkan dapat mengganggu aktifitas kita sehingga dapat memberikan sakit yang sangat bagi yang mengalaminya bila tidak segera ditangani.

Pada kesempatan rekreasi kali ini, begitu saya pertama kali masuk ke air dan berenang hingga ke tengah tidak sadar saya telah menginjak makhluk air beracun ini. Lalu dengan segera saya naik ke darat dan atas saran penduduk lokal bagian yang terkena di tetesi dengan getah tanaman pagar atau juga bunga 'nenek-nenek' (istilah lokal). Karena cepat ditangani, rasa sakitnya pun tidak sempat saya rasakan dan saya pun dapat melanjutkan rekreasi.

Pihak pengelola pantai Iboih juga menyediakan fasilitas rekreasi berupa 'banana boat'. Saya dan Raymond anak saya yang masih berumur 3,5 tahun mencoba menaikinya. Awalnya juga karena Ray tertarik dan saya memenuhinya. Petualangan naik boat karet ini sangat menyenangkan dan juga buat Ray hal ini merupakan tantangan baru. Setelah berputar-putar di sekitar pantai, sang operator boat mendadak membuat manuver yang sangat mengagetkan kami dan menyebabkan 'banana boatnya' terbalik. Kami semua yang ada di atas terbalik dan jatuh ke laut. Terus terang saya awalnya sangat panik, mengingat Raymond belum bisa renang dan juga memakai pelampung untuk orang dewasa. Begitu terguling saya pastikan saya sudah stabil lalu mencari Raymond dan memastikan dia masih berpegangan pada pelampungnya. "Thank God..." Raymond masih pegangan dan saya check ulang pelampungnya masih terpasang erat di badannya. Kemudian setelah Ray melihat saya dia mulai nangis kecil sambil memanggil-manggil... Lalu saya memeriksa kembali bagian bawah pelampung memastikan letak tubuhnya masih sesuai dengan 'life vest'. Semua kondisi baik. Hanya saja tidak bisa melihat bebas karena pelampungnya lebih tinggi dari kepala. Saya bilang kepada Ray supaya berpegangan ke pelampung bagian atas. Kemudian saya menariknya mendekat ke boat penarik untuk diangkat dan segera dibawa ke darat. Saya sangat kesal dan marah saat itu. Saya pikir operator boat tersebut tidak perlu melakukan tindakan tadi karena dari antara 5 orang yang ikut di dalam banana boat, hanya 2 orang dewasa dan selain itu anak-anak semua. Mengingat jarak 20 meter dari pasir pantai sudah merupakan laut yang sangat dalam. Dan konon di bawah terdapat beberapa palung. Sehingga terdapat juga arus di perairan tersebut.

MAGNET PENGIKAT KOTORAN DI TANGKI





Tong kosong nyaring bunyinya, tangki kotor sering mogoknya! Tangki bahan bakar memang bagian vital. Meski tugasnya sebagai penampung bahan bakar tergolong sederhana, tetapi bila tersumbat atau kotor, kinerja mesin pun akan terganggu. Makanya sangat wajib memperhatikan kondisi dan kebersihannya.

Umur kendaraan yang bertambah dan proses oksidasi menimbulkan karat pada bagian dalam tangki. Karat inilah yang kemudian menyumbat saluran bahan bakar, lantas membuat mesin terbatuk-batuk dan berlanjut mogok.

Banyak cara untuk mencegah saluran bahan bakar kotor, salah satunya adalah dengan menambahkan filter bensin ekstra. Namun, jika tangki sudah penuh dengan endapan karat, maka umur filter bensin pun terpangkas dan akan cepat kotor.

Ada trik lain untuk mencegah masalah ini, yakni dengan memasang magnet di dalam tangki. “Magnet ini berfungsi untuk mengikat kotoran yang ditimbulkan karat. Kotoran yang berasal dari logam akan terikat pada badan magnet. Dengan demikian, magnet ini bisa dikatakan berfungsi sebagai filter.”

Tidak ada yang istimewa dalam pemilihan jenis magnet. Tidak perlu baru, magnet dari speaker bekas pun bisa dipakai. Yang penting, asal bisa dimasukkan ke dalam tangki BBM itu sudah cukup.

1. Siapkan magnet. Bisa juga menggunakan magnet bekas speaker audio.
2. Kosongkan bahan bakar yang ada di dalam tangki.
3. Lepas dan turunkan tangki dari tempatnya.
4. Buka lubang pelampung. Hal ini merupakan cara termudah untuk meletakkan bongkahan magnet pada tangki. Untuk hasil lebih baik sebaiknya disertai dengan pengurasan tangki bahan bakar tersebut.
5. Masukkan magnet tersebut ke dalam tangki bahan bakar. Tempatkan magnet tersebut sejauh mungkin dari pelampung bensin. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kacaunya meteran bensin yang disebabkan pelampung bensin tertarik oleh magnet.




Memasukkan magnet lewat lobang pelampung merupakan cara pemasangan paling sederhana. Berhubung ukuran mulut lubang pelampung dan ukuran magnet yang akan dipakai setiap kendaraan berbeda-beda maka supaya bisa masuk ke dalam tangki, ukuran magnet wajib disesuaikan dengan ukuran lobang pelampung.
Cara lain dapat ditempuh dengan membelah tangki terlebih dahulu. Cara kedua ini tergolong memiliki kelebihan. Magnet dapat ditempatkan/dipasang bisa dipasang sepresisi mungkin dengan keinginan kita. Namun sayangnya cara membelah tangki otomatis akan diikuti dengan pengelasan yang berpotensi besar mengundang karat.


(Majalah Jip edisi 75 Juli 2008)

Rabu, 15 Juli 2009

PRAJURIT BERTANI






Kalau dihitung-hitung sekarang lebih banyak orang memahami bagaimana memasak nasi daripada bagaimana cara menanam padi di sawah. Dan lebih celakanya lagi makin banyak orang sudah tidak peduli lagi dengan kedua hal tersebut di atas. Taunya hanya makan nasi yang sudah siap saji.
Pemerintah sudah berupaya meningkatkan produksi pertanian Nasional. Namun kendala pasti sangat besar karena warga negara kita lebih memilih cari duit dengan cepat daripada brtani yang notabenenya lama menghasilkan dan mengeluarkan banyak tenaga.
Namun kita selaku prajurit dalam masa damai ini juga tidak ada salahnya bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sendiri. Sehingga anak-anak kita juga kelak dapat kita beri ilmu tentang bagaimana caranya bertani. Dengan memanfaatkan aset lahan yang 'idle' dan memiliki potensi akan dapat menghasilkan apabila direncanakan dengan baik. Dalam kegiatan pertanian yang sudah kami lakukan telah menghasilkan beberapa jenis tanaman sayur-mayur dan kedelai. Tampak juga di gambar Danlanud Maimun Saleh Letkol Pnb Djoko Tjahjono turun langsung menggerakkan dan mendukung kegiatan pertanian ini.

Selasa, 14 Juli 2009

MEMBUAT 'WORKSHOP' DI LANUD MAIMUN SALEH




Kalau tentara sedang tidak sedang berperang ngapain ya...??? Banyak jawaban yang dapat diperoleh dari pertanyaan ini. Mulai dari yang paling minus sampai yang terbaik bisa dilakukan. Seperti yang kita ketahui bahwa personel TNI merupakan warga negara yang terpilih dari berbagai macam seleksi. Dan tentunya mempunyai kemampuan dan potensi yang senantiasa dapat dikembangkan. Adalah sangat disesalkan apabila dalam satuan militer mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar perwiranya tidak dapat menggali potensi yang dimiliki pasukannya atau anggotanya. Inilah yang yang melandasi ide awal saya mewujudkan sebuah "work shop" di Lanud Maimun Saleh pada saat saya menjabat sebagai Kepala Dinas Logistik.
Dimulai dari mendata alat peralatan yang dimiliki satuan, membuat kebutuhan belanja alat, membuat konsep personel yang bertanggung jawab dalam pengelolaan hingga upaya meningkatkan kemampuan personel dalam menggunakan alat mutlak dilakukan agar diperoleh bengkel kerja yang sesuai dengan harapan. Dengan adanya 'work shop' ini diupayakan agar kegiatan dinas dapat terdukung dan disamping itu mewadahi keinginan para anggota yang berminat dalam bidang teknik atau yang memiliki keperluan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Kegiatan yang telah dilakukan setelah 1 bulan dibukanya workshop ini ternyata meningkatkan aktivitas dan kreativitas personel Lanud Maimun Saleh mulai dari kegiatan pembuatan rak, perbaikan sepeda motor dan mobil berikut modifikasinya, pengecatan dan lain-lain.
Semoga dapat berkembang terus...

Jumat, 10 Juli 2009

SEKKAU A-85 SELESAI,124 PERWIRA PERTAMA LULUS


�Keberhasilan lembaga Sekolah Komando Kesatuan (Sekkau) dalam Pelaksanaan tugas pendidikan, tentu tidak lepas dari kerja keras, disiplin dan ketekunan segenap pelaksana pendidikan termasuk para perwira siswa dalam mengikuti pendidikan ini�, demikian sambutan Dankodikau Marsekal Muda TNI Sukirno KS, S.E.,M.M., pada Penutupan Sekkau A-85 di Kampus Sekkau, Jum�at (19/6).

Pendidikan Sekkau merupakan pendidikan pengembangan umum tahap awal, dengan tujuan memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan di bidang Komando dan staf, pada tingkat pelaksana taktis. Melalui Sekkau ini pula, para perwira di didik agar memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan perannya dalam operasi perang, yang dituangkan melalui Olah Yudha, serta wawasan kedepan, sebagai bekal untuk mengikuti pendidikan tahap lanjutan yang memerlukan tingkat pemahaman dan kemampuan pola pikir yang lebih dari apa yang telah diperoleh saat ini.

Sekkau Kali ini menghasilkan kelulusan sebanyak 124 perwira pertama meliputi 2 dari TNI AD, dua AL, dan 120 dari AU termasuk di dalamnya tujuh Wanita Angkatan Udara.

�Bekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan dasar komando dan staf yang diperoleh saat ini, agar diasah dan dikembangkan secara terus menerus, dengan cara lebih sering membaca buku, artikel yang berwawasan pengetahuan kedepan serta meningkatkan kepemimpinan �menejerial� dalam melaksanakan tugas pokok TNI, dan untuk menghadapi pendidikan jenjang tahap lanjutan pada saatnya nanti�, lanjut Dankodik. Ucapan Selamat juga diberikan kepada Kapten Pnb. Anggit Budi Wibowo,S.AP dari Lanud Suryadharma sebagai siswa lulusan terbaik Sekkau A-85.

PEMBUKAAN SEKKAU A-85





Komandan Komando Pendidikan Angkatan Udara (Dankodikau) Marsda TNI Sukirno KS, SE, MM, Selasa 6 Januari 2009, membuka pendidikan Sekkau Angkatan ke-85 di Ksatrian Sekkau, Halim Perdanakusuma. Pembukaan ditandai dengan penyematan tanda siswa oleh Dankodikau kepada salah satu perwakilan perwira siswa (Pasis) ke-85.

Pendidikan Sekkau Angkatan ke-85 diikuti oleh 125 perwira siswa, yang terdiri dari 121 Perwira TNI AU termasuk 7 orang Wara, 2 Pasis tamu dari TNI AD dan 2 dari TNI AL. Sesuai dengan kurikulum pendidikan Sekkau akan berjalan selama kurang lebih 5 1/2 bulan.

Dalam sambutannya Dankodikau Marsda TNI Sukirno KS, SE, MM, �mengharapkan agar perwira siswa dapat memanfaatkan kesempatan untuk belajar, berlatih dengan mendayagunakan segenap potensi dalam rangka mengisi dan mengsasah kemampuan diri, dengan pengetahuan serta ketrampilan demi keberhasilan pelaksanaan tugas di masa mendatang�. *** Pentak Sekkau